Loncat ke konten
02_Elemen/Ikon/PanahKiri Kembali ke Wawasan
Wawasan > Media

Memahami Gen Z Malaysia... Dan Bagaimana Menjangkau Mereka

3 menit dibaca | Mei 2019

Penduduk asli digital Malaysia, Generasi Z, adalah generasi yang tumbuh dengan internet sepanjang hidup mereka. Umumnya mengacu pada mereka yang lahir antara tahun 1995 dan 2010, Gen Z terdiri dari 26% dari populasi Malaysia1 dan memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi Millenial dan Baby Boomers, terutama dalam cara mereka mengonsumsi konten dan berhubungan dengan merek.

Generasi tertua dari demografi Gen Z saat ini berusia 24 tahun, dan baru saja memperoleh daya beli. Penetrasi internet di antara mereka yang berusia 18-24 tahun sangat tinggi, yaitu 98%, sementara 99% memiliki ponsel pintar. Ini adalah generasi yang memiliki kemampuan yang berbeda untuk memproses dan memilah-milah informasi dalam jumlah besar, serta menavigasi dengan mulus antara dunia online dan offline.

Dalam konteks inilah, bisnis perlu memahami perubahan perilaku konsumsi dari generasi yang hiperkognitif dan "selalu aktif" ini, untuk menjangkau mereka secara efisien dan efektif.

Media sosial membentuk konsumsi berita

Sepuluh tahun yang lalu, ketika media sosial masih dalam tahap awal, lebih dari separuh generasi Milenial (55%) - yang saat itu berusia 18-24 tahun - membaca koran setiap hari. Sejak saat itu, teknologi seluler telah berkembang dan penetrasi internet telah melonjak. Namun, permintaan akan berita tidak berkurang. Sebaliknya, Gen Z mengonsumsi berita dengan cara yang berbeda, hanya sebagian kecil dari mereka yang membaca koran setiap hari, sebagian besar beralih ke media sosial untuk mendapatkan berita terkini.

Seiring dengan terus berkembangnya platform untuk konsumsi berita, semakin penting bagi para penerbit untuk mempublikasikan konten berita tidak hanya di situs web berita, tetapi juga di media sosial, untuk menjangkau dan menjadi yang teratas di benak Gen Z.

KENYAMANAN DAN NILAI TETAP PENTING

Berkembangnya penggunaan internet juga telah memicu pertumbuhan industri e-commerce dan Gen Z berada di garis depan dalam perubahan ini. Antara tahun 2016 dan 2018, semakin banyak orang berusia 18-24 tahun yang beralih ke belanja online (+9%). Satu dari lima orang telah berbelanja online dalam satu bulan terakhir, dengan barang yang paling populer dibeli adalah pakaian dan pakaian jadi (76%), elektronik digital (29%), serta kosmetik dan wewangian (19%).

Sama seperti generasi sebelum mereka, Gen Z Malaysia sangat mementingkan nilai uang. Sebelum melakukan pembelian secara online, 85% pembeli online akan membandingkan harga di toko fisik, sementara 82% akan mempertimbangkan biaya pengiriman. Kenyamanan juga penting, dengan empat dari lima pembeli online mempertimbangkan kecepatan pengiriman sebelum membeli barang secara online.

Oleh karena itu, untuk sukses di industri e-commerce, vendor online harus memiliki kombinasi yang tepat antara harga dan kenyamanan untuk menarik perhatian Gen Z.

MELIHAT UNTUK KENYAMANAN ATAU PENGALAMAN?

Kemudahan yang ditawarkan oleh penayangan program sesuai permintaan membuat layanan video on demand (VOD) dengan cepat menjadi bagian dari kehidupan Gen Z, dengan 94% dari mereka menonton/berlangganan ke penyedia layanan streaming seperti Netflix, Iflix, dan Tonton dalam setahun terakhir. Pergeseran ke arah layar kecil juga dapat dilihat di antara segmen 18-24 tahun yang menonton program TV/film secara online dalam satu bulan terakhir, sekitar sembilan dari 10 di antaranya melakukannya melalui ponsel.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa pertumbuhan kenyamanan menonton telah menghilangkan keajaiban pengalaman menonton di bioskop. Selama satu dekade terakhir, hampir dua dari lima (17%) konsumen Gen Z masih mengunjungi bioskop dalam satu bulan terakhir. Oleh karena itu, merek tidak boleh mengabaikan bioskop ketika membangun strategi merek mereka. Bagaimanapun juga, meskipun streaming melalui ponsel memang nyaman, bioskop memberikan pengalaman mendalam yang tidak dapat diberikan oleh streaming online.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahan kebiasaan konsumsi media di Malaysia, lihat studi media sindikasi kami.

Catatan:

1 Departemen Statistik, Malaysia

Metodologi

Data yang dipublikasikan dalam laporan ini berasal dari:

  • Nielsen Consumer & Media View (CMV), Januari 2018 - Desember 2018
  • Basis Semua orang Malaysia berusia 18 - 24 tahun di Semenanjung Malaysia

Tag terkait:

Lanjutkan menelusuri wawasan serupa