Pemirsa Asia-Amerika dan representasi di layar
Saat ini, dikotomi budaya berarti lebih dari sekadar perbedaan tradisi atau resep. Bagi komunitas Asia-Amerika yang telah mengalami begitu banyak trauma dalam beberapa tahun terakhir, terlihat saat menyimak media membantu menciptakan rasa keterhubungan dan pemberdayaan. Industri media juga telah berjanji untuk melakukan bagiannya untuk berinvestasi dalam konten yang menggambarkan representasi yang lebih akurat dari komunitas yang beragam. Laporan Asian American Native Hawaiian and Pacific Islander (AANHPI) Diverse Intelligence Series tahun ini mengeksplorasi apakah kita telah mencapai kemajuan dalam hal representasi Asia.
Kabar baiknya adalah ya-ada peningkatan yang signifikan dalam representasi Asia di layar kaca pada tahun 2021. Dari 1.500 acara teratas di siaran, kabel, dan streaming video on demand (SVOD) di AS, SVOD memimpin dengan 11% pangsa layar Asia dibandingkan dengan siaran (3,2%) dan kabel (2,7%). Kehadiran talenta Asia dalam acara-acara dengan rating tertinggi seperti FBI, Equalizer , dan Chicago Med, dan debut program yang dipimpin oleh orang Asia seperti The Cleaning Lady dari FOX menunjukkan bahwa industri ini menanggapi permintaan yang terus meningkat akan konten yang lebih inklusif untuk Asia.
Secara keseluruhan, representasi Asia di seluruh siaran, kabel, dan SVOD meningkat menjadi 4,6% pada tahun 2021 (naik dari 3,5% pada tahun 2020). Laporan tersebut mencatat peningkatan yang signifikan dalam representasi di 10 besar acara yang paling banyak ditonton di siaran dan kabel. Pada tahun 2021, setengah dari 10 program teratas memiliki representasi talenta Asia, dibandingkan dengan tahun 2020 ketika tidak ada satu pun dari 10 acara yang paling banyak ditonton. Wanita Asia hadir di tiga dari acara tersebut(NCIS, Equalizer , dan Yellowstone) dan pria Asia hadir di dua acara(Chicago Med dan FBI).
Namun, hadir di layar kaca saja tidak cukup. Kisah-kisah yang diceritakan dan peran yang dimainkan oleh orang Asia juga sangat penting dalam membentuk persepsi orang tentang komunitas Asia-Amerika. Pada tahun 2020, tema dominan dalam cerita-cerita yang menampilkan orang Asia adalah cerdas, bijaksana, dan baik, yang memperkuat mitos model minoritas. Pada tahun 2021, terdapat lebih banyak keragaman atribut tematik seperti teman, kerja sama tim, dan kreativitas.
Terlepas dari kemajuan ini, konten media masih belum cukup untuk memenuhi permintaan penonton Asia Amerika yang menginginkan penggambaran yang lebih akurat. Hasil penelitian terbaru menemukan bahwa 2/3 orang Asia-Amerika merasa tidak ada representasi yang cukup dari kelompok identitas mereka di TV, dan ketika mereka terlihat di layar, lebih dari separuh responden Asia-Amerika merasa penggambarannya tidak akurat.
Industri media memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap kepercayaan dan bias masyarakat. Sekarang adalah waktu yang penting bagi industri ini untuk menyoroti karakter, cerita, dan pengalaman orang Asia di layar kaca melalui program yang inklusif secara budaya. Representasi yang akurat di layar kaca dapat menghasilkan pemahaman yang lebih besar, inklusi, keterlibatan dan perdamaian di luar layar kaca.