- Layanan Online Mendominasi Belanja Iklan Media Televisi
- Radio masih menjadi media pilihan bagi Pemerintah dan Partai Politik untuk beriklan
- Belanja Iklan Digital Mencapai 7% dari Total Belanja Iklan
Jakarta, 11 Maret 2020 - Belanja iklan di tahun 2019 tumbuh 10% dibandingkan tahun 2018. Total belanja iklan di media televisi, radio, dan media cetak mencapai Rp168 triliun berdasarkan gross rate card, menurut temuan Nielsen Advertising Intelligence (Ad Intel) yang dirilis hari ini oleh Nielsen Media Indonesia.
TV masih mendominasi dengan porsi belanja iklan sebesar 85 persen dengan total belanja iklan lebih dari Rp143 Triliun, tumbuh lebih dari 14% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018. Sementara itu, belanja iklan di media cetak mencapai lebih dari Rp22 Triliun dan belanja iklan di media radio mencapai total Rp1,7 Triliun.
Selama tahun 2019, kategori Layanan Online merupakan pembelanja iklan terbesar dengan total belanja iklan sebesar Rp10,3 Triliun dengan pertumbuhan sebesar dua persen. Kategori Perawatan Rambut berada di peringkat kedua dengan pertumbuhan 17 persen dan total belanja iklan sebesar 9,2 Triliun.
Pengiklan terbesar ketiga adalah kategori Pemerintah dan Organisasi Politik dengan belanja iklan sebesar Rp8,8 Triliun. Pengiklan terbesar berikutnya adalah kategori Perawatan Wajah dengan belanja iklan sebesar Rp8,1 Triliun, tumbuh signifikan 41 persen dibandingkan tahun 2018; diikuti oleh Rokok Kretek dengan belanja iklan sebesar Rp7,2 Triliun dan pertumbuhan sebesar 24 persen.
Sejak kuartal ketiga tahun 2018, Nielsen telah mengukur belanja iklan untuk 200 penerbit lokal teratas dan 18 saluran YouTube. Total belanja iklan digital tercatat sebesar Rp13,3 Triliun pada tahun 2019. Digital menyumbang 7% dari total belanja iklan yang mencapai Rp181 Triliun.
Baca dalam Bahasa Indonesia
Pesan untuk Jurnalis dan Editor:
- Nielsen sangat menyarankan para jurnalis dan editor untuk menyertakan penjelasan singkat mengenai metodologi Nielsen ke dalam artikel, setiap kali merujuk pada data Nielsen sebagai sumber informasi.
- Untuk menghindari ketidakakuratan dalam menggunakan data Nielsen sebagai referensi, jangan ragu untuk menghubungi pihak di atas untuk mendapatkan klarifikasi.
- Nielsen memiliki Hak Jawab atas ketidakakuratan penggunaan data Nielsen dalam artikel tersebut.
TENTANG INTEL IKLAN DIGITAL NIELSEN
Informasi belanja iklan diambil dari data Ad Intel yang memantau aktivitas periklanan di Indonesia. Pada tahun 2018, pemantauan iklan mencakup 15 stasiun TV nasional, 98 surat kabar dan 65 majalah dan tabloid, serta 200 situs web. Angka belanja iklan didasarkan pada gross rate card, tanpa menghitung diskon, bonus, promo, harga paket, dll.
Tentang Nielsen
Nielsen Holdings plc (NYSE: NLSN) adalah perusahaan pengukuran dan analisis data global yang menyediakan pandangan paling lengkap dan tepercaya tentang konsumen dan pasar di seluruh dunia. Nielsen dibagi menjadi dua unit bisnis. Nielsen Global Media, penentu kebenaran untuk pasar media, menyediakan metrik yang tidak bias dan dapat diandalkan bagi industri media dan periklanan yang menciptakan pemahaman bersama mengenai industri yang diperlukan agar pasar dapat berfungsi. Nielsen Global Connect memberikan informasi dan wawasan yang akurat dan dapat ditindaklanjuti kepada para produsen dan peritel produk kemasan konsumen, serta gambaran lengkap mengenai pasar yang kompleks dan terus berubah, yang dibutuhkan perusahaan untuk berinovasi dan berkembang. Pendekatan kami memadukan data milik Nielsen dengan sumber data lain untuk membantu klien di seluruh dunia memahami apa yang terjadi sekarang, apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana cara terbaik untuk menindaklanjuti pengetahuan ini. Sebagai perusahaan S&P 500, Nielsen beroperasi di lebih dari 100 negara, mencakup lebih dari 90% populasi dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com.
Kontak
Nielsen Company Indonesia
Mila Lubis
miladinne.lubis@nielsen.com
+62 855 108 2304