Angka-angka telah lama dikenal sebagai pengukuran yang akurat namun tidak mampu menilai aspek-aspek yang lebih lembut seperti emosi dan perasaan. Namun, memastikan bahwa audiens terhubung dengan pesan merek adalah batas berikutnya dari pengukuran yang efektif.
Konsumen saat ini mengakses konten di berbagai media, tetapi konsumen di India terus melihat iklan televisi sebagai salah satu sumber iklan yang paling dipercaya. Namun, mengingat prevalensi TV dalam kehidupan konsumen, pemirsa dibombardir dengan lebih banyak iklan daripada sebelumnya, sehingga membuat merek dan agensi menjadi lebih sulit untuk membuat iklan yang benar-benar terhubung dengan pemirsanya. Jadi, apa saja yang terlibat dalam membangun hubungan tersebut?
Industri media memiliki sejarah panjang dalam hal solusi pengukuran yang menilai dampak iklan terhadap audiens yang dituju-memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak. Namun, solusi tersebut tidak menentukan apakah sebuah iklan menciptakan hubungan emosional dengan pemirsanya. Hal ini merupakan peluang yang signifikan bagi para pemasar karena penelitian menunjukkan bahwa keputusan pembelian didorong oleh emosi.
MENGUKUR EMOSI
Emosi tidak berwujud, dan mengukurnya bukanlah tugas yang mudah. Survei tanggapan langsung dapat menyesatkan karena mereka menganggap bahwa responden dapat secara akurat mengutarakan emosi mereka. Tanggapan verbal mengharuskan responden untuk mengekspresikan, dan oleh karena itu merasionalisasi, emosi mereka sebagai perasaan. Emosi adalah reaksi naluriah terhadap rangsangan eksternal, sedangkan perasaan adalah interpretasi pikiran terhadap emosi tersebut; dan oleh karena itu, tunduk pada bias pribadi, budaya, lingkungan, pengalaman masa lalu, dan keyakinan yang tertanam. Selain itu, banyak emosi yang tidak menembus permukaan kesadaran sadar, sehingga tidak mungkin ditafsirkan sebagai perasaan.
Bagi banyak peneliti modern, menggunakan teknik yang dapat secara langsung mengukur reaksi neurologis dan biologis adalah cara terbaik untuk mengevaluasi emosi. Reaksi-reaksi ini dapat mencakup detak jantung, keringat, postur tubuh, reaksi wajah, impuls listrik di area tertentu di otak, dll. Teknik-teknik tersebut secara kolektif disebut sebagai neurosains, dan inovasi teknis terbaru di bidang ini membantu menciptakan terobosan baru dalam pemahaman kita tentang perilaku konsumen. Mereka juga menetapkan standar baru untuk pengujian iklan.
MENGGUNAKAN ILMU SARAF UNTUK PENGUJIAN IKLAN
Neurosains memberikan pandangan yang mendalam dan jelas ke dalam dunia nyata-reaksi konsumen secara real-time pada tingkat yang paling dasar: gelombang otak mereka. Otak manusia bereaksi terhadap rangsangan dalam hitungan milidetik, dan dengan menangkap reaksi-reaksi ini jauh di dalam alam bawah sadar, neurosains konsumen dapat mengungkapkan dengan tepat bagaimana konsumen memandang merek, pemasaran, dan pesan-pesannya-pada tingkat yang paling detail. Respons murni, seketika, dan tanpa filter yang diukur di tingkat bawah sadar pikiran menawarkan wawasan yang jauh lebih akurat dan dapat diandalkan daripada metodologi penelitian konsumen lainnya.
Untuk lebih jelasnya, unduh laporan lengkapnya (kanan atas).