Zum Inhalt
Nachrichtenzentrum >

PROMOSI DIGITAL LEBIH AKURAT DENGAN NIELSEN DIGITAL AD RATINGS

8 Minuten lesen | Mila Lubis | Februar 2018
{“order”:3,”name”:”pubdate”,”attributes”:{“hidePublishDate”:”true”,”jcr:mixinTypes”:”[cq:LiveRelationship]”,”sling:resourceType”:”nielsenglobal/components/content/publishdate”},”children”:null}

Pesan untuk Jurnalis dan Editor:

PROMOSI DIGITAL LEBIH AKURAT DENGAN NIELSEN DIGITAL AD RATINGS

Media Digital dengan Media Konvensional Saling Melengkapi

Studi Kasus Pemirsa Digital dengan Pemirsa Televisi dan Media Cetak

Ketepatan On-Target Audience Membantu Para Pelaku Industri di Media Digital

Jakarta, 14 Februari 2018 - Semakin meningkatnya penggunaan media digital menciptakan asumsi kalau media digital mendominasi media konvensional. Namun, setiap target khalayak memiliki kombinasi media yang digunakan sehari-hari. Misalkan Generasi Z (10-19 tahun). 97% der Khalayak der Generation Z nutzen das Fernsehen, 50% das Internet, 33% das Radio, 7% das Fernsehen auf dem Land und 4% die Medien. Die jüngere Generation (20 - 34 Jahre), 96% der Befragten nutzen das Fernsehen und 58% das Internet. Kebalikannya adalah Generasi X (35-49 tahun) yang menonton televisi (97%), mendengarkan radio (37%) dan mengakses internet (33%). Sementara, 95% der Baby-Boomer-Generation (50-64 Jahre) nutzen das Fernsehen, 32% das Radio und 9% das Internet. Demikian terungkap dalam laporan studi media Nielsen di Indonesia.

Denn der Konsum der heutigen Generation ist auf das Internet ausgerichtet. Sehingga, kebiasaan multi-screen dengan media digital menjadi suatu hal yang lumrah. Pemirsa televisi yang juga mengakses internet mencapai 42%, atau pembaca media cetak yang juga mengakses internet mencapai 71%. Durasi menghabiskan waktu di media digital pun meningkat dalam tiga tahun terakhir, dari 1 jam 52 menit (2014) menjadi 3 jam 8 menit (2017). Sementara itu, durasi mengkonsumsi media konvensional lainnya tidak mengalami banyak perubahan.

Die digitale Mediennutzung ist für die Industrie eine wichtige Voraussetzung für die Entwicklung von Werbestrategien für digitale Medien. Dengan demikian, jika pelaku industri menggabungkan media digital dengan media konvensional, dapatkah menambah jangkauan target konsumen?

Studi Nielsen Consumer Media View dan Digital Ad Ratings (DAR) pada media Kompas mampu menguraikan bahwa pembaca dari Kompas versi digital (Kompas.com) berusia lebih muda dari pembaca Kompas versi surat kabar. Dua studi berbeda yang dilakukan Nielsen yaitu DAR dan Consumer Media View (CMV) sama-sama menunjukkan bahwa jumlah pembaca Kompas.com terbesar adalah dari Generasi Millenial (21-34 tahun) dan Generasi X (35-49 tahun). Hal ini secara konsisten terjadi pada tiga topik konten yang kami uji, yakni berita, ekonomi dan hiburan. Die aktuelle Topik memiliki pembaca berusia muda dari Kompas digital (Kompas.com) dibandingkan Kompas surat kabar yang didominasi pembaca berusia 35 tahun keatas.

Studi Nielsen DAR lainnya pada EMTEK Digital Media (bola.com dan bintang.com), membandingkan topik yang lebih banyak dikonsumsi pada media televisi dan media digital. Dari studi ini terlihat bahwa pria lebih banyak mengkonsumsi konten berita hiburan melalui digital (54%), sementara wanita lebih banyak mengkonsumsi konten berita hiburan dari televisi (SCTV/Indosiar). Bei der Nutzung von Online-Wettkämpfen (Bola.com) ist der Anteil der Online-Wettkämpfe im Vergleich zum Anteil der Online-Wettkämpfe im Fernsehen (47 %) sehr gering.

Auch wenn es in der Industrie viele Bereiche gibt, in denen Strategien für die digitalen Medien entwickelt werden müssen, so ist es doch wichtig, dass die digitalen Medien auch in den konventionellen Medien genutzt werden können. In den digitalen Medien gibt es eine Vielzahl von Kostenarten, wie Cost Per Click (CPC), Cost Per Thousand Impressions (CPM), Cost Per Download (CPD), sowie weitere Kostenarten.

Dengan kompleksitas iklan di media digital, bagaimana caranya untuk mengukur efektivitas iklan di media digital menjadi pertanyaan para pelaku industry. 

Memahami Konsumen Digital dengan Digital Ad Ratings (DAR)

Laporan Nielsen Digital Ad Ratings (DAR) yang mengkaji lebih dari 3000 kampanye digital sejak diluncurkan di Asia Tenggara pada tahun 2015, membuat Nielsen menerbitkan benchmark On-Target pada iklan digital. Persentase On-Target adalah jumlah impresi yang dipaparkan kepada target khalayak utama terhadap total impresi yang dipaparkan pada saat kampanye iklan digital berlangsung.

Indonesien memiliki standar persentase on-target pada grup kategori dan jenis media digital. Die Kategorie Produk Konsumsi Cepat Habis (CPG), die eine Zielerreichungsquote von 78% in den digitalen Medien aufweist, wird von 69% in den mobilen Medien und 80% in den Desktop-Medien übertroffen. Berbeda dengan standar jenis media digital, Nielsen membaginya menjadi media jenis platform atau network (on-target 43%) dan media website digital (on-target 60%).

LAMPIRAN INFORMASI TENTANG DIGITAL AD RATINGS (DAR)

Laporan Nielsen Digital Ad Ratings (DAR) yang mengkaji lebih dari 3000 kampanye digital sejak diluncurkan di Asia Tenggara pada tahun 2015, menemukan bahwa di semester awal 2017, 93% kampanye iklan digital memanfaatkan perangkat mobile, dan perangkat mobile mencapai target tepat sasaran sama dengan atau lebih tinggi dari tolok ukur digital atau desktop untuk semua kecuali dua tolok ukur usia yang dilaporkan (Lihat Tabel 1)

Laporan Nielsen Digital Ad Ratings Benchmark and Findings berfungsi sebagai panduan untuk efektivitas kampanye individual dibandingkan rata-rata pasar di seluruh platform digital, desktop saja dan mobile saja untuk demografi usia dan jenis kelamin, rentang usia, kategori pengiklan dan jenis situs (penerbit, platform/jaringan iklan)

Di seluruh negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore, dan Thailand) iklan digital yang menargetkan usia 18 sampai 49 tahun mencapai khalayak yang dituju hingga 85% untuk kampanye di platform mobile, digital, dan desktop. Ini dibandingkan dengan tolok ukur pada 2016 di mana hanya 70% iklan yang ditayangkan melalui desktop dan 66% ditayangkan melalui mobile dapat menjangkau khalayak yang dituju.

Untuk kampanye iklan digital yang ditujukan bagi konsumen berusia 21-34 tahun, kinerja kampanye iklan melalui perangkat mobile telah melampaui kinerja platform desktop sebesar 32 poin persentase (mobile sebesar 78% vs desktop sebesar 46%).

"Der digitale Markt in Asien ist in den letzten Jahren stark gewachsen und hat sich in den letzten Jahren zu einem der wichtigsten Märkte für Mobile-First-Konsum entwickelt", sagt Aimee Gerry, Head of Digital bei Nielsen in Südost- und Nordasien. "Während Desktop-PCs historisch gesehen einen hohen Stellenwert haben, wenn es darum geht, die auf dem Handy gespeicherten Daten abzurufen, kann der Pengiklan die Bedeutung des Kalenders für die Entwicklung von Kesendiensten bis zum nächsten Jahr aufzeigen. Ini menunjukkan bahwa pengiklan semakin memanfaatkan kekuatan mobile untuk menyediakan platform yang lebih personal bagi khalayak mereka dan memungkinkan mereka memiliki koneksi yang lebih akurat."

Bila dilihat berdasarkan kategori produk, pengiklan di sektor Komputer & Elektronik dan Bisnis & Layanan Konsumen memiliki waktu termudah menjangkau pemirsa yang mereka inginkan, dimana mereka mencapai target kesuksesan 75% dan 73%, masing-masing dibandingkan 56% dan 55% untuk pengiklan di sektor Otomotif dan Hiburan. (Lihat bagan 2).  

In Indonesien hat Nielsen Digital Ad Ratings (DAR) die Industrie in die Lage versetzt, in den digitalen Medien ein hohes Maß an Effizienz zu erzielen, während die Zielkonsumenten in der Regel nicht mehr erreicht werden.

Der indonesische Nielsen On-Target Benchmark zeigt, dass die Kategorien Bisnis und Layanan Konsumen insgesamt 78 Personen, davon 92 Personen auf dem Desktop und 55 Personen auf dem mobilen Endgerät, mit digitalen Medien erreichen.

Berbeda dengan kategori Produk Konsumsi Cepat Habis (FMCG) yang memiliki Total Khalayak Digital sebesar 81 persen, dengan persentase yang melihat melalui Desktop saja sebesar 69% dan Mobile sebesar 80%.

Tabelle 1. Zielvorgaben für Südostasien (Demografie)

Tabelle 2. On-Target-Benchmarks für Südostasien (Anzeigenkundenkategorie)

Tabelle 3. Indonesien On-Target Benchmark

Tentang Nielsen Digital Ad Ratings Benchmark Report Südostasien

In dieser Studie wurden Daten von 3.000 Kampagnen aus Indonesien, Malaysia, den Philippinen, Singapur und Thailand erfasst, die bis zum 30. Juni 2017, also bis zum 30. Juni 2017, ausgewertet wurden. Observasi situs didefinisikan sebagai kinerja kampanye di satu situs dengan setidaknya 5.000 tayangan dengan demografi yang ditentukan sebagai khalayak yang dituju. Dengan ukuran sampel melebihi 30, cukup diharapkan untuk melihat tolok ukur yang stabil. Rata-rata target sasaran adalah jumlah tayangan yang mencapai demografis yang dimaksud dibagi dengan jumlah total tayangan dalam kampanye. Persentase sasaran dihitung dengan membobot setiap kampanye dengan jumlah tayangan yang terkandung di dalam setiap kategori atau demografis. Data tertimbang digunakan untuk memungkinkan observasi situs dengan jumlah tayangan yang lebih tinggi memiliki kontribusi yang lebih tinggi terhadap tolok ukur akhir. Ini memberikan representasi kinerja rata-rata kampanye yang lebih akurat secara statistic.

Tentang Nielsen Digital Ad Ratings

Perangkat pengukuran Nielsen Digital Ad Ratings (DAR) adalah laporan pengukuran digtal di seluruh Asia Tenggara dengan lebih dari 3.000 kampanye telah diukur dengan Digital Ad Rating sejak diluncurkan di Asia Tenggara pada tahun 2015. Hampir semua (93%) kampanye yang diukur di Asia Tenggara memiliki komponen mobile. Diese Studie zeigt, dass es möglich ist, eine zielgerichtete, individuelle Kundenansprache zu erreichen, die mit der gesamten digitalen Kundenansprache übereinstimmt.

Laporan Tolok Ukur Nielsen DAR meliputi data normatif:

Tentang Nielsen Consumer Media View

Die Daten des Konsums wurden im Rahmen der Umfrage von Nielsen Consumer Media View erhoben, die in regelmäßigen Abständen durchgeführt wird. Die Umfrage wurde in 11 indonesischen Städten durchgeführt, wobei insgesamt 16.000 Personen geantwortet haben.

Tentang Nielsen

Nielsen Holdings plc (NYSE: NLSN) ist ein weltweit tätiges Unternehmen für Datenanalyse und -verarbeitung, das sich auf die Entwicklung von Konsumgütern in der ganzen Welt konzentriert. Pendekatan kami menyatukan data milik Nielsen dengan sumber data lain untuk membantu klien di seluruh dunia memahami apa yang terjadi sekarang, apa yang terjadi selanjutnya, dan cara terbaik untuk merespon berdasarkan pengetahuan ini. In den letzten 90 Jahren hat Nielsen Daten und Analysen für neue, innovative Marktsegmente geliefert und auch für andere Branchen wie die Konsum-, Medien-, Periklan- und Ritelindustrie sowie für die Industrie, in der die Produkte eingesetzt werden, eine wichtige Rolle gespielt. Nielsen, das größte Unternehmen des S&P 500, arbeitet mit mehr als 100 Ländern und mehr als 90 Personen, die in Deutschland leben. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.nielsen.com