Loncat ke konten
02_Elemen/Ikon/PanahKiri Kembali ke Wawasan
Wawasan > Audiens

Menelaah representasi LGBTQ+ dalam media dan iklan

2 menit dibaca | Juni 2023

Dorongan untuk perubahan:

Menelaah representasi LGBTQ+ dalam media dan iklan

Tren peningkatan representasi LGBTQ+ di media mencerminkan kemajuan bagi komunitas ini, namun jalan ke depan masih jauh dari mulus. Karena pembatalan dan pemendekan serial baru-baru ini secara tidak proporsional memengaruhi representasi kelompok queer di layar kaca, menemukan konten inklusif LGBTQ+ untuk membantu menyampaikan pesan merek yang inklusif mungkin akan semakin menantang.

Masa depan pemasaran bersifat personal, dan data audiens sangat penting di era di mana orang mencari konten-dan merek-yang dapat mereka hubungkan. Dalam laporan ini, Nielsen meneliti bagaimana audiens yang tidak sesuai dengan gender merasa lebih nyaman dengan merek yang menargetkan mereka berdasarkan orientasi seksual dan/atau identitas gender mereka daripada audiens yang cisgender.ย 

Dalam hal konten media, streaming menjadi yang terdepan. Meskipun konten video terkait LGBTQ+ masih terbatas, platform streaming menyumbang 87% dari yang tersedia. Pemirsa LGBTQ+ memandang film dan program di TV tradisional lebih tidak inklusif dibandingkan film dan program di layanan streaming - begitu juga dengan pemirsa heteroseksual.

Sorotan utama lainnya termasuk:

  • Lebih dari 25% audiens global percaya bahwa merayakan inklusivitas dan berbagi cerita positif akan meningkatkan inklusivitas LGBTQ+ dalam iklan dan konten.
  • Ketika audiens menerima iklan yang ditargetkan berdasarkan orientasi seksual dan/atau identitas gender, 64% mengatakan bahwa produk dan pesannya relevan.ย 
  • Platform streaming menyumbang 87% dari apa yang tersedia untuk konten yang representatif, dengan konten LGBTQ+ kulit hitam yang memimpin representasi untuk komunitas ini.

Lanjutkan menelusuri wawasan serupa