Rekor jumlah pemirsa Afrika-Amerika, Hispanik, dan wanita membantu mendorong Super Bowl XLV menjadi program televisi yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Sekitar 10 juta pemirsa Hispanik menonton pertandingan tersebut, naik dari 8,3 juta pemirsa tahun lalu. Penonton Afrika-Amerika juga meningkat secara dramatis, dengan sekitar 12,5 juta pemirsa Afrika-Amerika mendengarkan permainan, dibandingkan dengan 11,2 juta tahun lalu.

Musim Reguler NFL telah melihat peningkatan yang stabil dalam basis penggemar wanitanya selama bertahun-tahun, jadi tidak mengherankan bahwa Super Bowl XLV juga menghasilkan peningkatan pemirsa wanita. Sekitar 51,2 juta pemirsa wanita menonton pertandingan hari Minggu, dibandingkan dengan 48,5 juta pemirsa wanita tahun lalu. Super Bowl terus didominasi oleh pemirsa pria, yang terdiri dari 54 persen penonton, tetapi persentase wanita yang jauh lebih tinggi menonton Super Bowl daripada mengikuti musim reguler NFL (ketika hanya 33.6 persen penonton adalah wanita).

"Secara historis, acara olahraga, terutama Super Bowl, telah menarik banyak penonton," kata Pat McDonough, Wakil Presiden Senior untuk Wawasan dan Analisis di Nielsen. "Jika pemrogram olahraga ingin meningkatkan jumlah pemirsa mereka, mereka perlu menarik lebih banyak wanita, Afrika-Amerika dan Hispanik, yang sering kurang terwakili dalam pemirsa TV untuk banyak acara olahraga. Super Bowl tahun ini memberikan contoh yang baik tentang bagaimana liga dapat membangun audiens yang lebih besar."

Data Nielsen juga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan pendapatan lebih tinggi lebih cenderung menonton pertandingan. Bahkan, ketika pendapatan rumah tangga meningkat, begitu pula peringkatnya.

Dan seperti Super Bowl sebelumnya, data Nielsen juga menunjukkan bahwa usia penonton penting. Pemirsa dewasa lebih cenderung menonton pertandingan, dengan peringkat tertinggi (41,9) berasal dari 25-54 pemirsa.