Lewati ke konten
Wawasan > Media

Memberi Tip pada Skala: Pemirsa TV Berat = Peluang Besar bagi Pengiklan

2 menit dibaca | Mungkin 2014

Terlalu memanjakan diri tidak harus menjadi hal yang buruk. Dan ketika datang ke konten televisi, pemirsa yang berat mewakili peluang yang berat bagi pemasar dan merek. Faktanya, sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Nielsen mencatat bahwa programmer dapat memanfaatkan pemirsa TV yang berat untuk mengurangi risiko, mendorong pemrograman, dan meningkatkan efisiensi periklanan.

Berapa banyak peluang? Menurut sebuah studi kuintil baru-baru ini yang memecah pengguna menjadi lima kelompok yang berbeda, hampir 50 persen dari semua menonton TV berasal dari 20 persen pemirsa TV terberat.

Menurut penelitian tersebut, pemirsa TV berat di AS menghabiskan rata-rata 705 menit sehari di depan tabungโ€”itu hampir 12 jam! Dan jumlah waktu yang mereka tonton terus meningkat. Sejak 2009, pemirsa berat telah meningkatkan penayangan TV mereka sebesar 8 persenโ€”itu hampir satu jam peningkatan dalam penayangan harian. Ketika melihat ras/etnis yang berbeda, penelitian ini menemukan bahwa Afrika-Amerika 75 persen lebih mungkin menjadi pemirsa televisi yang berat, mendengarkan rata-rata 917 menit per hari.

Pemirsa TV berat tidak hanya mengonsumsi banyak konten, mereka juga konsumen aktif, terutama dalam hal pembelian otomotif, pakaian, elektronik, dan makan mereka. Misalnya, pemirsa TV berat 16 persen lebih mungkin untuk membeli mobil domestik dan 17 persen lebih mungkin telah membeli pakaian baru dalam 12 bulan terakhir. Dibandingkan dengan grup yang menonton lebih sedikit TV, pemirsa berat menguasai posisi teratas dalam 10 dari 17 kategori pembelian.

Pemirsa TV yang berat tidak hanya berkontribusi pada penjualan ritel, mereka juga memengaruhi pengiklan.

Pertimbangkan bahwa pengiklan memiliki 705 menit per hari untuk menjangkau pemirsa yang berat. Meskipun itu banyak waktu untuk memasang iklan, mereka juga harus memikirkan persaingan. Pemirsa tersebut kemungkinan akan dihadapkan pada banyak iklan lain, semuanya bersaing untuk mendapatkan tempat di benak pemirsa itu. Jadi untuk tetap berada di garis depan, pengiklan perlu menemukan cara unik untuk memberi makan mata lapar itu.