Media seluler baru ini merupakan peluang yang menarik bagi para pemasar merek-memungkinkan mereka untuk menjangkau kumpulan konsumen yang terus bertambah setiap harinya, kapan saja dan di mana saja. Namun, karena usia mobile yang relatif masih muda, masih ada kebingungan mengenai cara terbaik untuk terlibat dalam periklanan mobile. Perbedaan dalam teknologi berarti bahwa pemasar tidak dapat selalu menggunakan praktik terbaik yang sama di mobile yang mereka gunakan untuk iklan televisi atau iklan online.
Tidak seperti media online, pemasar mengadopsi mobile untuk tujuan branding relatif lebih awal. Namun, pemasar seluler dan pemilik media mengatakan bahwa ketidakmampuan mereka untuk mengukur efektivitas upaya seluler mereka secara konsisten dengan media lain adalah salah satu titik kesulitan terbesar mereka, dan merupakan penghalang yang signifikan untuk pertumbuhan seluler.
Mobile kini berada di ambang menjadi media periklanan utama, dan laporan ini merefleksikan survei Nielsen-Digiday di kalangan pengiklan, agensi, dan penyedia media tentang praktik mobile saat ini dan apa yang perlu ditangani untuk mengembangkan periklanan merek mobile.
Mengatasi Hambatan
Saat ini, para pemasar menggunakan kampanye mobile sendiri maupun sebagai pelengkap media lainnya. Namun, pasangan mobile dengan media lain dan fokus pada branding inilah yang memunculkan masalah mobile terbesar bagi para pengiklan. Faktanya, para pengiklan mengatakan bahwa dua hambatan terbesar mereka untuk pertumbuhan mobile lebih lanjut adalah menghitung laba atas investasi (ROI) mobile dan kurangnya metrik keberhasilan yang relevan untuk kampanye mobile mereka.
Jadi, mengatasi kesenjangan ini dapat memberikan keuntungan yang besar: 30 persen pengiklan dan 37 persen agensi mengatakan bahwa "kemampuan untuk menggunakan metrik yang sama untuk mengevaluasi jangkauan audiens di ponsel seperti yang digunakan secara offline" akan membuat mereka meningkatkan penggunaan iklan seluler.